Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IKLAN ATAS POSTINGAN

PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR

Pemeriksaan dan Perbaikan Sistem Pengisian

Pada sepeda motor salah satu sistem yang utama adalah sistem pengisian, karena jika sistem ini tidak berfungsi maka komponen-komponen yang kelistrikan pada sepeda motor akan mengalami penuranan kinerja atau mungkin tidak dapat bekerja. baterai adalah komponen penyimpan daya yang utama pada sepeda motor, pada sepeda motor terbarus hampir semua komponen sepeda motor mengunakan arus listrik semisal sistem smart key, alaram, dan odometer jadi komponen baterai sangatlah penting perananya. jika baterai aus atau rusak mungkin sepeda motor masih bisa beroperasi tapi kurang maksimal. Sistem pengisian ini bertugas untuk mensuplai pengisisan ke baterai sepeda motor supaya baterai sepeda motor tidak tekor atau habis. jika baterai habis dayanya maka elektrik starter dan lampu sein pada sepeda motor akan tidak bekerja. maka dari itu perlulah suatu sistem yang bertugas untuk mengisi daya baterai secara terus menerus dan menjaga daya baterai supaya selalu terisi penuh. perlu perawatan dan pemerikasaan pada sistem pengisian. antra lain sebagi berikut:
a. Pemeriksaan Tegangan (voltage) pengisian sepeda motor
pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahi besarya arus pengisian yang mengalir dari alternator menuju ke baterai, berikut langkah-langkah pemeriksaanya:
1) Hidupkan mesin sampai mencapai suhu kerja yang optimal.
2) Ukur tegangan baterai menggunakan multimeter dengan skala voltmeter seperti pada gambar di bawah:

Standar tegangan pengisian sepeda motor pada putaran 5.000 rpm:
13,0 – 16, 0 V (Suzuki)
14,0 – 15,0 V (Honda)
14,5 V (Yamaha)

3) Baterai harus dalam keadaan normal jika tegangan yang diukur sesuai standar, maka cari penyebabnya : semisal soket kendor, kabel terputus untuk menentukan kemungkinan penyebab yang terjadi jika hasil tegangan pengisian tidak sesuai dengan standar.


Catatan:
a) Jangan memutuskan hubungan baterai dengan kabel manapun juga pada sistem pengisian tanpa mematikan kunci kontak terlebih dahulu karena dapat merusak alat uji dan komponen listrik.
b) Pastikan baterai dalam kondisi baik sebelum dilakukan pemeriksaan sistem pengisian sepeda motor.

b. Pemeriksaan Kebocoran Arus sepeda motor.
pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahi besarya arus yang bocor pada baterai, jika kebocoran arus terlau besar maka daya baterai akan cepat habis. berikut langkah-langkah pemeriksaanya:
1) Matikan kunci kontak putar ke posisi OFF kemudian lepaskan kabel negatif dari terminal baterai.
2) Hubungkan kabel positif (+) ampermeter ke kabel negatif baterai (massa) dan kabel negatif (-) ke terminal negatif baterai seperti gambar di bawah:
Standar kebocoran arus : maksimum 1 Ampere
3) Jika kebocoran arus melebihi standar yang ditentukan, kemungkinan yang terjadi ada hubungan arus pendek pada rangkaian sistem pengisian. pemeriksaan dilakukan dengan cara melepas satu persatu sambungan- sambungan pada rangkaian sistem pengisian sampai jarum penunjuk pada ampermeter tidak bergerak

c. Pemeriksaan Kumparan Generator (Alternator) sepeda motor
1) Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter) tahanan koil/kumparan pengisian (charging coil) dengan massa seperti gambar di bawah:

Standar tahanan/hambatan kumparan pengisian (pada suhu 200C):

0,2 – 1,5 ohm (fi) untuk Honda Astrea
0,3 - 1,1 fi (Honda Supra PGM-FI) 
0,6 - 1,2 fi (Suzuki Shogun)
0,32 – 0,48 fi (Yamaha Vega)

Jika hasil pengukuran terlalu jauh dari standar yang sudah ditentukan, maka ganti kumparan stator alternator (koil pengisian). 
Catatan:
a) Warna kabel koil pengisian setiap merek/tipe sepeda motor berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.
b) Pengukuran tahanan dapat dilakukan dengan cara kumparan stator dalam keadaan terpasang.

d. Pemeriksaan Regulator/Rectifier sepeda motor
pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahi kondisi dari Regulator/Rectifier supaya arus yang dihalkan optimal, berikut langkah-langkah pemeriksaanya:
1) Lepaskan konektor regulator/rectifier dan periksa keadaan konektor terhadap terminal-terminal yang longgar atau berkarat.
2) Periksa/ukur dengan menggunakan multimeter dengan skala ohmmeter tahanan pada terminal konektor regulator/rectifier seperti gambar di bawah:


Catatan:
a) Warna kabel pada konektor regulator/rectifier setiap merek/tipe sepeda motor kemungkinan berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.
b) Standar tahanan (spesifikasi) pada konektor regulator/rectifier setiap merek/tipr sepeda motor kemungkinan berbeda, lihat buku manual yang bersangkutan untuk lebih jelasnya.
c) Tabel dibawah ini adalah contoh spesifikasi tahanan dan tegangan (voltage) regulator/rectifier sepeda motor Honda Tiger


3) Jika tahanan tidak sesuai dengan spesifikasi, maka ganti regulator/rectifier dengan yang baru.


Orang lain Juga Membuka Ini :






Posting Komentar untuk "PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENGISIAN SEPEDA MOTOR"