Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IKLAN ATAS POSTINGAN

PERBANDINGAN CAMPURAN UDARA DAN BAHAN BAKAR (AIR FUEL RATIO)

PERBANDINGAN CAMPURAN UDARA DAN BAHAN BAKAR (AIR FUEL RATIO)

Untuk dapat melakukan pembakaran bahan bakar, maka dibutuhkanlah oksigen yang diambil dari udara bebas. Udara mengandung 21%  sampai 23% oksigen dan kira-kira 78% adalah nitrogen, lainnya sebanyak 1% adalah Argon dan beberapa unsur yang lain dapat diabaikan. Untuk keperluan pembakaran, oksigen tidak bisa dipisahkan dari unsur lainnya tapi disertakan bersama-sama. Yang ikut bereaksi pada saat pembakaran hanyalah oksigen, sedangkan unsur yang lain tidak beraksi dan tidak memberikan pengaruh apapun. Nitrogen akan keluar bersama-sama gas sisa pembakaran dalam jumlah dan bentuk yang sama seperti semula.
Pembakaran yang terjadi adalah pembakaran dari suatu reaksi kimia yang berlangsung dalam waktu yang sangat pendek, dan dari reaksi tersebut maka dihasilkan sejumlah panas. Oleh karena itu untuk jumlah tertentu bahan bakar dibutuhkan juga sejumlah oksigen. Perbandingan antara jumlah udara dan bahan bakar tersebut dapat kita hitung dengan persamaan reaksi pembakaran.
Pada kali ini perbandingan campuran bahan bakar dan udara yang ideal (campuran bensin dengan udara untuk pembakaran dengan tingkat polusi yang paling rendah) adalah 1 : 14,7 atau dalam ukuran liter dapat disebutkan 1 liter bensin secara ideal harus bercampur dengan 11500 liter udara

Perkiraan Perbandingan Campuran dengan Keadaan Operasional Mesin:
1.Kondisi Operasional Mesin : Mesin hidup pada suhu rendah ( 0 derajat C) maka Perkiraan Perbandingan Campuran Bahan Bakar dengan Udara adalah 1:1 keterangan Bila mesin sangat dingin saat dihidupkan, maka mesin akan mengalami sulit hidup karena bensin sulit untuk menguap, bensin bahkan akan menempel pada saluran masuk dan sulit bercampur dengan udara. Keadaan seperti ini maka mesin memerlukan penambahan bensin hingga perbandingan udara dan bahan bakar menajadi gemuk

2. Kondisi Operasional Mesin : Mesin hidup pada suhu rendah ( 20 derajat C) maka Perkiraan Perbandingan Campuran Bahan Bakar dengan Udara adalah 1:5 keterangan Bila mesin sangat dingin saat dihidupkan, maka mesin akan mengalami sulit hidup karena bensin sulit untuk menguap, bensin bahkan akan menempel pada saluran masuk dan sulit bercampur dengan udara. Keadaan seperti ini maka mesin memerlukan penambahan bensin hingga perbandingan udara dan bahan bakar menajadi gemuk

3. Kondisi Operasional Mesin : Saat Akselerasi maka Perkiraan Perbandingan Campuran Bahan Bakar dengan Udara adalah 1:8 keterangan Karena berat jenis bahan bakar dan udara berbeda, maka bahan bakar tidak dapat mengimbangi jumlah udara yang masuk selama akselarasi, hal ini menyebabkan perbandingan campuran bahan bakar dan udara menjadi kurus, sehingga diperlukan penambahan bahan bakar sementara, sehingga campuran udara- bahan bakar menjadi gemuk.

4. Kondisi Operasional Mesin : Kecepatan Rendah maka Perkiraan Perbandingan Campuran Bahan Bakar dengan Udara adalah 1:12-13 keterangan Ketika kendaraan berjalan pada putaran mesin lambat atau idel, maka jumlah aliran campuran udara bahan bakar melalui saluran masuk juga rendah, hal itu akan menyebabkan bahan bakar dan udara tidak dapat bercampur dengan baik, sehingga sebagian udara yang tidak terbakar akan keluar dan campuran yang dihasilkan menjadi kurus. Bila campuran udara bahan bakar digemukkan pada kaburator maka hampir semua udara yang masuk ke dalam silinder akan dapat terbakar.

5. Kondisi Operasional Mesin : Putaran Idel maka Perkiraan Perbandingan Campuran Bahan Bakar dengan Udara adalah 1:11 keterangan Ketika kendaraan berjalan pada putaran mesin lambat atau idel, maka jumlah aliran campuran udara bahan bakar melalui saluran masuk juga rendah, hal itu akan menyebabkan bahan bakar dan udara tidak dapat bercampur dengan baik, sehingga sebagian udara yang tidak terbakar akan keluar dan campuran yang dihasilkan menjadi kurus. Bila campuran udara bahan bakar digemukkan pada kaburator maka hampir semua udara yang masuk ke dalam silinder akan dapat terbakar.

6.Kondisi Operasional Mesin : Beban Penuh maka Perkiraan Perbandingan Campuran Bahan Bakar dengan Udara adalah 1:12-13 keterangan Pada saat mesin dalam kecepatan tinggi dan daya maksimum, maka aliran campuran udara bahan bakar juga lebih besar jika dibandingkan saat mesin putaran rendah/idel, oleh karena itu tidak semua udara yang masuk kedalam silinder akan terbakar, sebagian akan keluar melalui saluran buang, Pada kondisi ini diperlukan perbandingan campuran udara dan bahan bakar yang sedikit lebih gemuk untuk mendapatkan daya mesin yang lebih besar dan pembakaran yang lebih sempuma.

7.Kondisi Operasional Mesin : Ekonomis maka Perkiraan Perbandingan Campuran Bahan Bakar dengan Udara adalah 1:16-18 keterangan Karburator sudah dirancang untuk memberikan perbandingan campuran udara dan bahan bakar yang optimal guna menghasilkan pembakaran yang ekonomis dan juga sempurna dari bahan bakar selama mengendara dengan ekonomis Situasi ini perbandingan campuran udara bahan bakar adalah ideal, sehingga tidak ada bensin atau udara dalam silinder yang tidak terbakar diruang bakar.

Posting Komentar untuk "PERBANDINGAN CAMPURAN UDARA DAN BAHAN BAKAR (AIR FUEL RATIO)"