Gangguan Kompresi pada Sepeda Motor
Gangguan kompresi sepeda motor biasanya akan memengaruhi performa mesin. Pada materi kali ini akan membahas gangguan yang sering terjadi pada
kepala silinder mesin motor 4 langkah (mesin 4 tak). Gangguan ini dapat didiagnosa
dengan menggunakan tes kompresi atau tes kebocoran, atau dengan meneliti
suara-suara berisik pada mesin. Tekanan kompresi mesin sepeda motor dapat
diukur dengan alat compresion gauge (kompresi meter). Adapun cara pemeriksaan
tekanan kompresi menggunakan kompresi meter yaitu sebagai berikut.
a. Panaskan mesin terlebih dahulu, sampai mencapai suhu
kerja yang normal.
b. Matikan mesin kemudian buka busi.
c. Masukkan alat pengukur kompresi, yaitu compresion gauge
pada lubang busi.
d. Putar gas pada posisi putaran penuh, serta posisi chuck
terbuka.
e. Engkol mesin dengan
berulang-ulang sampai jarum pada compresion gauge tidak bergerak lagi. (Ukuran
standar yaitu 10-13 kg/cm + 1 kg/cm)
Adapun gangguan yang sering
terjadi pada kepala silinder mesin motor 4 tak beserta kelengkapannya antara
lain sebagai berikut :
1. Gangguan
Berupa Tekanan Kompresi di Bawah Standar (Terialu Rendah)
Gangguan pada kepala silinder
dapat berupa tekanan kompresi renda, proses penyalaan mesin yang sulit atau
rendahnya performa mesin pada kecepatan rendah. Gejala ini disebabkan antara
lain sebagai berikut.
a. Permasalahan pada Bagian Klep atau Katup (Valve)
1. Penyetelan Renggang Klep Tidak Tepat
Jarak renggang klep diperlukan
untuk mengatasi perubahan jarak klep akibat panas yang dialirkan dari ruang
bakar. Bila jarak terlalu renggang, maka akan terjadi suara mesin yang tidak
normal (tappe noise) dan bila kerenggaan katup berlalu rapat, maka katup/klep
menjadi tertekan terus selama mesin berputar, sehingga mengakibatkan kompresi
berkurang, bahkan ada kemungkinan klep terbakar. Oleh kerena itu diperlukan
penyetelan ulang celah klep pada posisi standar. Penyetelan perlu memperhatikan
hal-hal sebagal berikut.
a) Pemeriksaan dan penyesuaian renggang kiep dilakukan pada
Kondisi mesin dingn (di bawah 35°C/95F).
b) Pemeriksaan dan penyesuaian renggang klep harus dilakukan
pada saat piston di titik mati atas pada langkah kompresi.
c) Stel celah klep pada posisi standar sesuai dengan
spesifikası pabrikan.
2. Tangkai Klep Terbakar dan Bengkok
Kebengkokkan klep diakibatkan
karena permasangan poros noken as dan katup yang tidak sesuai dengan prosedur.
Akibatnya piston dan katup saling berbenturan. Bila pada hasil pemeriksaan
didapatkan tangkai klep terbakar dan bengkok maka ganti dengan klep baru.
3. Cara Buka Klep Tidak Tepat
Kelep adalah komponen yang sangat
penting dalam mesin 4 tak, Karena tugas utama klep adalah sebagai pintu keluar
masuknya bahan bakar. Cara buka klep yang tidak tepat akan berpengaruh terhadap
kompresi mesin. Perbaikan cara buka klep yang tidak tepat dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a) Melepas ulang noken as dan sprocket timing chain.
b) Memasang kembali dengan menempatkan tanda "o"
pada bagian
sprocket dengan coakan pada kepala silinder.
c) Posisikan cam shat, dengan nok menghadap ke ruang bakar.
d) Pasang kembali rocker arm dan katup, kemudian stel celah
katupnya sesuai dengan spesifikasi pabrikan.
b. Permasalah di Konstruksi Kepala Silinder
1) Gasket kepala silinder bocor atau rusak.
2) Kepala silinder bengkok atau ada retakan.
c. Permasalahan pada Silinder, Torak dan Cincin Torak
1) Piston ring aus.
2) Piston dan dinding silinder aus/baret.
3) Piston ring patah.
2. Gangguan
Berupa Tekanan Kompresi di Atas Standar (Terlalu Tinggi)
Tekanan kompresi terlalu tinggi,
atau mesin telalu panas atau ngelitik terjadi akibat adanya endapan arang
(carbon) yang berlebihan pada kepala piston dan dinding ruang bakar.
Cara perbaikan gangguan ini adalah dengan melakukan reamer pada ruang bakar. Engine knocking atau mesin ngelitik adalah kondisi di mana muncul Suara ketukan pada blok mesin saat mesin dalam keadaan hidup. Peristiwa ini terjadi karena adanya pre-ignition. Pre-lgnotian adalah pembakaran yang terjadi sebelum busi menyala. Kondisi ini muncul karena suhu di dalam ruang bakar saat langkah kompresi melebihi titik nyala bensin. Bensin akan langsung terbakar dengan sendirinya Saat ada udara memiliki suhu lebih tinggi dari titik nyala bensin. Adapun peningkatan suhu udara ini bisa disebabkan karena tekanan kompresi yang terlalu tinggi.
3. Gangguan Berupa Asap Berlebihan
Asap beriebihan yang keluar dari
knalpot bisa bertanda terjadinya kerusakan pada bagian-bagian sebagai berikut.
a. Kepala Silinder
Adapun komponen kepala silinder
yang mungkin rusak sehingga menyebabkan adanya asap berlebihan yaitu sebagai
berikut.
1) Rusaknya tangkai klep atau bos klep.
2) Rusaknya sil tangkai klep.
Cara perbaikan kerusakan ini adalah mengganti klep dan boS
klep yang rusak dengan yang baru.
b. Rusaknya Silinder, Torak atau Cincin torak
Bila penyebab adanya asap
berlebihan karena rusuknya silinder blok,
dan cincin torak maka harus segera diganti dengan cilinder bore torak,
dan cincin dengan yang baru.
4. Gangguan Berupa Suara Berisik Berlebihan
Suara berisik yang berlebihan pada kepala stlinder
disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut.
a. Setelah klep terlalu renggang
b. Pelatuk klep aus.
C. Pegas klep patah.
d. Rantai keteng kendor.
Cara untuk memperbaikan gangguan diatas yaitu sebagal
berikut.
a. Periksa keregangan klep. Bila keregangan tidak tepat
lakukan penyetelan ulang kerenggan klep.
b. Periksa rantai timing. Rantai timing yang dalam keadaan kendor
menyebabkan suara yang berlebihan saat mesin masih dingin. Saat mesin panas oli
mesin telah naik dan melumasi rantai sehingga suara berisik berkurang.
Solusinya, setel ulang rantai timing atau ganti dengan yang baru jika terlihat
rusak.
c. Periksa pelatuk klep dan per klep. Pelatuk klep yang sudah aus dapat
menimbulkan suara berisik saat pelatuk digerakkan oleh cam nok. Per klep
yang Sudah rusak atau patah menyebabkan klep tidak bergerak dengan baik,
sehingga menimbulkan suara berisik pada kepala silınder. Cara perbaikannya,
pelatuk klep yang sudah aus atau per klep yang rusak harus diganti dengan yang
baru.
5. Gangguan Berupa Putaran Stasioner Tidak Rata
Putaran stasioner mesin tidak
rata disebabkan karena tekanan kompresi terlalu rendah. Cara mengatasi gangguan
ini yaitu sebagai berikut.
a. Hangatkan mesin sampai pada
temperatur normal pengoperasan. Matikan mesin dan lepaskan busi.
b. Pasang
pengukur tekanan kompresi. Bukalah saluran gas tangan penuh-penuh, engkol mesin
dengan kick starter atau starter listrik sampai jarum penunjuk tidak naik lagi
(tekanan kompresi 1,5 kgcm pada 600 pm).
Adapun cara mencari posisi top kompresi mesin 4 tak, yaitu
sebaga berikut.
a. Putarlah poros engkol sampai huruf "T" sejajar dengan
garis tanda lurus diblok mesin disisi kiri atau dinding magnet bagian atas,
buka tutup klep kemudian goyangkan rocker arm klep masuk dan buang. jiks
keduanya keras (menekan batang klep) berarti bukan posisi top comperssion.
Melainkan posisi langkah akhir buang, mengawal langkah hisap atau overlapping,
posisi piston tepat di titik mati atas juga. Putar kembali poros engkol satu kali
putaran penuh (360°) hingga huruf "T" kembali sejajar dengan garis
pada dinding magnet. Coba lakukan pemeriksaaan kembali dengan cara mengoyangkan
rocker arm, jika kondisi roker arm menjadi bebas, maka posisi seperti inilah
yang dinamakan top compression.
b. Agar cepat mengetahui top compression. Buka dahulu tutup gigi timing di bagian kiri depan silinder cap bagian mesin. Amati permukaan luar spocket/gear timing sampai ditemukan tanda titik atau lingkaran kecil. Jika sudah ditemukan, putar poros engkol sampai tanda titik tadi lurus dengan garis atau penanda. Lihat pada dinding magnet, pasti hurus lurus juga dengan garis. Bila kedua tanda pada magnet dan gigi timing sudah lurus dengan pasangannya masing-masing artinya sudah pada posisi top kompression. Sekarang celah klep silahkan setel sesuai ukuran standar.
![]() |
Gambar Menentukan Top Kompresi |
Catatan :
1) Dua Kall putaran poros engkol
sama dengan sekali putaran gigi timing atau noken as (perbandingan 2:1).
2) Tanda ggi iming segarIs dengan tanda yang ada artinya top
compression.
3) Saat top compression rocker arm poda posisi bebas.
4) Huruf "T" menunjukkan posisi piston di titik
mati atas (TMA).
5) Huruf "F" pada magnet, menunjukkan (mendeteksı) timing
pengapian, letaknya di depan huruf "T", maksudnya bila huruf
"T" posisi piston tepat di TMA. Sedangkan huruf "F" letak
piston beberapa derajat poros engkol sebelum TMA.
6) Bila menggunakan timing light akan terlihat ketika busi meletikkan
api, kilatan 1 lampu timing light bersamaan dengan huruf "F" sejajar
dengan garis. Semakin gas dinaikkan tampak pengapian juga bertambah maju.
Baca Juga :
Posting Komentar untuk "Gangguan Kompresi pada Sepeda Motor"