Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IKLAN ATAS POSTINGAN

Perawatan dan Perbaikan Sistem Rem ABS


Perawatan dan Perbaikan  Sistem Rem ABS adalah hal yang sangat penting dalam berkendara. Sistem rem ABS pada kendaraan bermotor membutuhkan perawatan dan perbaikan supaya tetap dalam kondisi yang baik. Hal ini penting dilakukan untuk keamanan, keselamatan, dan kenyamanan dalam berkendara. Sistem rem ABS pada sepeda motor sebenarnya tidak membutuhkan perawatan khusus (free maintenance). Akan tetapi, ada beberapa hal yang tetap harus diperhatikan dan diantisipasi supaya komponen pada sistem rem ABS tetap dalam kondisi yang baik sehingga keseluruhan sistem rem ABS akan bekerja dengan optimal. Perawatan yang harus dilakukan pada sistem rem ABS sebagai berikut:

1. Memeriksa indikator kerusakan Rem ABS

Sistem rem ABS dilengkapi dengan lampu indikator (warning lamp) yang akan menginformasikan jika terjadi kerusakan atau kegagalan sistem yang mengakibatkan kinerja sistem rem ABS tidak maksimal. Seperti pada sepeda motor Honda CBR 250, sistem rem ABS saat kunci kontak diposisikan ON dan engine stop switch diarahkan ke posisi on, maka lampu indikator ABS yang ada di panel akan menyala. Selanjutnya, ketika mesin dinyalakan dan sepeda motor melaju dengan kecepatan minimal berkisar 10 km/jam, lampu indikator ABS akan mati. Sistem rem ABS dalam kondisi yang tidak normal jika sepeda motor dalam posisi melaju dengan kecepatan lebih dari 10 km/jam, akan tetapi lampu indikator ABS tetap menyala. Lampu indikator ABS kemungkinan juga akan menyala jika tekanan ban serta ukuran ban tidak standar. Perubahan bentuk pada ban atau roda juga mengakibatkan lampu indikator tetep menyela.

Perawatan Rem ABS Sepeda Motor

Gambar Lampu indikator ABS pada dashboard.

2. Jangan menarik-melepas rem terlalu sering

Pengendara sepeda motor sering kali melakukan tarik-lepas handel rem sebelum aktivitas pengereman yang sebenarnya. Ada juga yang sering menahan tarikan pada tuas rem dan tidak membiarkan handel rem benar-benar pada posisi bebas. Ketika Anda menarik handel rem terlalu sering pada saat berkendara, hal ini berarti anda telah mengirimkan sinyal yang tidak dibutuhkan oleh sensor ABS. Tarik-lepas handel rem akan membuat sensor mengalami keausan lebih cepat. Jika sensor kecepatan roda mengirim sinyal yang tidak tepat ke ABS control unit, sistem rem ABS dapat mengunci roda walaupun pengendara tidak melakukan aktivitas pengereman.

3. Membersihkan sensor kecepatan

Sensor kecepatan roda terletak di caliper rem Sehingga rentan terhadap kotoran atau debu. Untuk membersinkan sensor, prosedur yang dapat dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1) Bersihkan bagian luar sensor dan dudukannya dari kotoran yang menempel menggunakan kuas bersih.

2) Lepaskan baut pengikat sensor menggunakan kunci T.

3) Lepaskan sensor ABS dengan perlahan dan hati-hati.

4) Periksa kondisi sensor.

5) Jika ada kotoran dan tidak telalu banyak, pembersihan cukup dilakukan menggunakan lap atau majun bersih. Namun, jika bagian sensor tertutup kotoran yang mengerak, pembersihan dapat dilakukan menggunakan cairan spray pembersih.

6) Bersihkan sensor secara berkala sekitar 2-3 bulan sekali.

4. Memeriksa fisik rangkaian sistem rem ABS

Kinerja pengereman ABS dapat bekerja secara maksimal jika setiap komponen dalam kondisi maksimal. Selain sensor ABS, komponen-komponen lain dari sistem pengereman yang tidak berkaitan langsung dengan sistem rem ABS juga perlu dicek dan dirawat secara berkala. Komponen yang perlu dirawat, seperti kampas rem, piringan cakram, dan caliper. Keausan cakram dan kampas rem merupakan hal yang utama dalam pengereman. Selain ketebalan, performa kampas rem juga harus diperhatikan. Jika performa rem tetap menurun meskipun telah dilakukan perawatan, segera lakukan penggantian.

5. Mengganti minyak rem

Mekanisme kinerja rem ABS sangat dipengaruhi dengan kualitas minyak rem. Penggantian minyak rem pada sistem rem ABS sebaiknya dilakukan secara berkala. Selain itu, manengontrol volume minyak rem harus sesuai dengan standar. Ruang udara pada reservoir tank/tangki cadangan dapat memunculkan bakteri atau unsur kimia lain yang terbawa oleh udara. Jika minyak rem sudah berkurang, sebaiknya lakukan pengecekan kemungkinan adanya kebocoran pada selang atau seal caliper. Jika minyak rem volumenya berkurang, sebaiknya ganti dengan minyak rem yang baru secara keseluruhan dan sesuaikan dengan volume standarnya. Sebelum melakukan penggantian minyak rem, cek terlebih dahulu tanggal kedaluwarsa dari minyak rem. Jangan sampai menggunakan minyak rem yang sudah kedaluwarsa. Proses penggantian minyak rem secara prinsip sama dengan penggantian minyak rem pada rem cakram hidraulik tanpa ABS.

6. Memeriksa baterai dan rangkaian kelistrikan

Mekanisme ABS juga sangat dipengaruhi oleh sistem kelistrikan. Sistem kelistrikan yang pertama kali harus diperiksa dan dirawat secara berkala adalah baterai. Tegangan baterai harus sesuai dengan standar yang ada di buku manual. Baterai merupakan komponen yang menjadi input energi listrik yang menjadikan ABS control unit dan sensor bekerja dengan baik. Selain itu, sekring juga harus dilakukan pengecekan secara berkala. Pada saat melakukan pelepasan konektor atau sensor, pastikan kunci kontak dalam posisi OFF. Adanya arus listrik yang sedang mengalir ataupun tegangan berlebihan akan merusak ABS control unit. Gunakan baterai dalam kondisi charge penuh jika akan melakukan pengecekan sistem yang ada di ABS. Jangan lakukan perawatan atau perbaikan dalam kondisi baterai terpasang kabel charger.

Baca Juga :

Perbaikan Rem ABS Sepeda Motor

Analisa Kerusakan Rem ABS

Prinsip Kerja Rem ABS

Posting Komentar untuk "Perawatan dan Perbaikan Sistem Rem ABS"