Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IKLAN ATAS POSTINGAN

Pemeriksaan Kebocoran pada Sistem Pendingin Air

Gambar Alat Radiator Cup Tester

Untuk pemeriksaan kebocoran sistem pendingin maka diperlukan alat yang disebut "radiator cap tester". Alat tersebut di samping dipakai untuk memeriksa kebocoran pada sistem pendingin Juga dapat digunakan untuk menentukan kondisi tutup radiator.

Pemeriksaan pada Sistem Pendingin

Pemeriksaan pada kebocoran sistem pendingin kendaraan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Isi radiator dengan media pendingin, kemudian pasanglah radiator cap tester pada lubang pengisian media pendingin pada radiator.

2. Pompa alat radiator cap tester sampai mencapai tekanan 1,2 kg/ cm (17,1 psi), dan kemudian periksa bahwa tekanan tidak turun. Apabila tekanan turun secara bertahap berarti ada kebocoran pada sistem pendingin atau pada komponen sistem pendingin. maka perlu diperiksa kebocoran pada saluran pendingin (slang radiator), radiator, dan pompa air. Jika tidak ditemukan kebocoran pada komponen tersebut, maka perlu diperiksa blok mesin dan kepala silinder mesin.

Pemeriksaan pada Tutup Radiator

pemeriksaan kebocoran pada tutup radiator bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a) lepaskan tutup radiator, kemudian pasang tutup radiator pada alat radiator cap tester (alat uji tutup radiator). Untuk mencegah kecelakaan kerja  maka tidak diperkenankan membuka tutup radiator dalam keadaan mesin masih panas, karena cairan dan uap bertekanan akan menyembur keluar.

b) Memeriksa tutup radiator dengan alat uji tutup radiator (radiator cup tester). Lakukan pemompaan dan ukurlah tekanan pembukaan katup vakum.

Catatan:

1. Tekanan pembukaan standar : 0,75- 1,05 kg/cm (10,7-14,9 psi).

2. Tekanan pembukaan minimum: 0,6 kg/cm (8,5 psi).

3. Untuk pemeriksaan kondisi tutup raditor sebaiknya menggunakan pembacaan maksimum sebagai tekanan pembukaan. Apabila tekanan pembukaan kurang dari standar minimum maka tutup radiator sudah rusak dan perlu diganti.

Masalah/Gangguan Yang Diakibatkan Mesin Terlalu Panas Atau Terlalu Dingin

Jika mesin terlalu panas atau terlalu dingin, maka mesin kendaraan akan mengalami bermacanm-macam gangguan.

Gangguan yang Diakibatkan Mesin Overheating

Beberapa gangguan yang diakibatkan karena terjadinya kelebihan panas pada mesin yaitu sebagai berikut.

1. Bagian atas piston dapat berubah bentuk jika suhu mesin terlalu tinggi dan mengakibatkan kehilangan kekuatan mesin. Sebagai contoh pada aluminium. Kekuatan dari mesin akan hilang kira-kira sepertiganya pada suhu 300'C bila dibandingkan pada suhu normal.

2. Gerakan komponen-komponen pada engine akan terhalang karena ruang bebas (clearence) semakin kecil disebabkan pemuaian pada komponen mesin akan semakin besar karena panas berlebihan.

3. Timbul tegangan thermal yang dihasilkan oleh panas karena perubahan suhu dari suatu tempat ketempat lain. Sehingga silinder menjadi tidak bulat akibat deformasi thermal. Hal ini menyebabkan ring piston akan mengalami patah dan piston macet.

4. Berpengaruh terhadap thermal resistence bahan pelumas. Jika suhu naik sampai 250 C pada alur ring piston maka pelumas mesin akan menjadi karbon dan ring piston akan macet (ring stick) sehingga tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pada suhu 300°C pelumas cepat berubah menjadi hitam dan silat pelumasnya turun, piston akan macet sekalipun masih mempuyai clereance.

5. Terjadinya pembakaran yang tidak normal. Motor bensin cenderung terjadi knocking. Yaitu  terjadi suhu tinggi pada piston dan terjadi pembakaran dini (pre ignition) sebelum busi memercikkan bungga api.

Gangguan yang Diakibatkan Mesin Terlalu Dingn

beberapa gangguan yang diakibatkan karena mesin terlaiu ding yaitu sebagai berikut.

1. Pada motor bensin bahan bakar akan sukar menguap dan campuran udara bahan bakar-udara menjadi gemuk/kaya. Hal ini akan menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna.

2. Kalau pelumas terlalu kental, akan mengakibatkan mesin mendapat tambahan tekanan.

3. Uap yang terkandung dalam gas pembakaran akan berkondensi pada suhu kira-kira 50°C pada tekanan atmostir. Titik air akan menempel pada dinding silinder, hal ini akan mempercepat keausan silinder dan ring torak. Ini disebut Sebagai keausan karena korosi pada suhu rendah Untuk mengatasil gangguan -gangguan tersebut di atas, maka selalu gunakanlah thermostat yang dirancang untuk mempertahankan temperatur cairan pendingin dalam batas yang diizinkan.

Posting Komentar untuk "Pemeriksaan Kebocoran pada Sistem Pendingin Air"