Pemeriksaan Sistem Instrumen, Klakson dan Fuel Meter Sepeda Motor
Suatu pemeriksaan sistem instrumen dilaksanakan dengan cara melakukan pengecekan fungsi tiap – tiap komponen pada sistem instrumen sepeda motor. Pemeriksaan sistem instrumen dibedakan menjadi 2 macam sebagai berikut.
Pemeriksaan
speedometer dan odometer
Langkah-langkah pemeriksaan yang dilakukan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan kawat pada speedometer dan odometer dengan
langkah sebagai berikut :
Jika speedometer dan odometer sudah mengunakan digital (tidak
mengunakan kawat baja) maka periksa jalur kelistrikan jika ada yang kendor pada
soket – soket.
a. Lepas kawat speedometer dan kawat odometer. Periksa
kondisi kawat tersebut dari kemungkinan-kemungkinan aus, berkarat atau putus.
Bila diperlukan kawat bisa diganti dengan yang baru.
b. Periksalah kondisi mekanik pengoperasi kawat speedometer dekat
poros roda depan dan mekanik penggerak kawat odometer pada blok silinder. Bila
kondisi mekanik penggerak tersebut sudah rusak atau sudah tidak layak pakai
maka harus segera diganti.
c. Pasang kembali kawat speedometer dan kawat odometer Perhatikan
juga pemberian pelumas secukupnya dengan vet atau grease pada seluruh permukaan
kawat tersebut.
2. Pemeriksaan kabel kelistrikan speedometer dengan langkah
sebagai berikut :
a. Lepaskan unit speedometer dari dudukkan posisi benda
tersebut
b. Periksa kabelnya dari kemungkinan-kemungkinan putus atau
lepas,
c. Periksa kondisi roda gigi penggerak jarumnya, mungkin
sudah aus atau kotor. Roda gigi yang kotor harus segera dibersihkan. Roda gigi
yang aus atau rusak juga harus segera diganti.
d. Periksa kondisi tabung bergeriginya dari kemungkinan aus
atau kotor sekali. Apabila kotor bersihkan dengan kain dan sikat dan jika aus
atau rusak harus segera diganti.
e. Untuk speedometer magnet, periksa kondisi pegas
rambutnya. Mungkin sudah terlalu lemah atau putus. Apabila putus maka harus
segera diganti. Periksa lagi keadaan gigi-giginya dari kemungkinan arus atau kotor
sekali.
g. Rakit kembali komponen-komponen yang telah dibongkar dan pasang
pada dudukannya atau posisi semula .
Pemeriksaan Sakelar (Switch)
Berikut langkah yang dilakukan pada pemeriksaan sakelar .
1. Periksa sambungan antar terminal yang ada switch (atau
konektor switch) dengan menggunakan multimeter (skala ohmmeter x 10) untuk
menentukan benar atau baik tidaknya sambungan.
2. Tanda "00" menunjukkan terminal yang memiliki
hubungan (kontinuitas), yaitu sirkuit/rangkaian tertutup pada posisi switch yang
ditunjukkan.
3. Jika terdapat sambungan yang kurang baik atau tidak ada
hubungan (kontinuitas), perbaiki atau ganti (bila perlu) switch.
Catatan:
a. Warna kabel pada switch (connector switch) setiap merek sepeda
motor kemungkinan berbeda, lihat pada buku manual.
b. Bentuk switch setiap merek sepeda motor kemungkinan berbeda,
lihat pada buku.
Sistem Sinyal pada
Sepeda Motor
Di dalam sistem sinyal sering sekali terdapat sejumlah ganggu
an. Untuk itu, dalam mengetahui berbagai cara menanggulangi gangguan dan memperbaiki
sistem sinyal marilah kita memerhatikan materi yang akan dijelaskan sebagai
berikut .
Pengertian Sistem Sinyal
Suatu sistem sinyal atau tanda adalah sistem kelistrikan
yang terdapat dalam sebuah sepeda motor yang berguna sebagai sinyal tanda bagi pengendara
lain baik berupa sinyal lampu ataupun berupa bunyi.
Komponen Sistem Sinyal
1. Lampu Rem
Penempatan posisi lampu pada bagian belakang sepeda motor,
dan dijadikan satu dengan lampu belakang (Tail Ligh), akan tetapi ketika saklar
atau switch rem diletakkan pada mekanis pedal rem kaki dan rem tangan (kemudi).
Apabila pedal rem ditarik maka saklar rem ON dan lampu rem menyala. Manfaat
lampu rem memberikan tanda isyarat kepada kendaraan yang terdapat di belakang,
bahwa isvarat memperlambat kecepatan jalannya kendaraan atau tanda berhenti.
Pada saat sepeda motor melakukan pengereman saklar ON maka aliran listrik dari
baterai sekring saklar lampu stop massa. Dan pada aliran arus listrik tersebut
menjadikan lampu stop menyala.
Pemeriksaan Switch
Rem
Switch rem gunanya untuk menghubungkan dan memutuskan arus DC
dari baterai ke lampu rem. Semua lampu rem, baik pada motor penyalaan sistem
baterai ataupun magnet, semuanya memakai arus listrik DC dari baterai, kecuali
motor Vespa, Bajaj dan Lambreta. Tidak semua motor memakai 2 switch rem, tetapi
hanya pada motor tertentu saja. Adapun bentuk gangguan pada switch rem sebagai berikut.
1. Switch rem tidak bekerja (lampu tidak menyala).
2. Switch rem setelannya terlalu tertarik (lampu menyala
terus).
3. Ada kabel dari baterai yang langsung bersambungan dengan
lampu rem.
Adapun langkah pemeriksaannya sebagai berikut :
1. Putuskan/ lepaskan semua kabel switch rem depan maupun
belakang
2. Setelah itu, hubungkan dengan lain alat pada
sambungannya, lalu tes dengan ohmmeter sebagai berikut.
a. Kabel hijau kuning dihubungkan dengan positif ohmmeter
b. Sedangkan negatif ohmmeter dihubungakn dengan kabel
hitam.
3. Apabila handle rem ditarik atau pedal rem diinjak, jarum
ohm meter bergerak. Jika handle/ pedal dilepas jarum ohmmeter diam.
Perhatikan wiring lampu rem dibawah ini :
2. Klakson
Klakson merupakan suatu komponen pembuat tanda Suara berdasarkan
getaran memberan yang bergetar elektromagnit yang terjadi pada lilitan yang
berada pada klakson. Dan apabila tombol ditekan maka arus listrik akan mengalir
pada baterai (accu) melewati sekring lalu ke klakson sehingga memberan klakson berlandaskan
akan bergetar dan menimbulkan suara atau bunyi.
Penyetelan unit Klakson
1. Kendorkan baut penyetelan klakson.
2. Putar kunci kontak pada posisi ON (putar ke kanan)
3. Aturlah kekerasan baut penyetelannya dengan memutar ke
kiri atau ke kanan sambil menekan tombol klakson. Bunyi klakson yang terbaik
adalah bila besar arusnya sekitar 2-3 amper.
Langkah pemeriksaan sistem sinyal dilakukan dengan melakukan
pengujian dan pemeriksaan pada komponen sistem sinyal pada sepeda motor sebaagi
berikut :
Jika klakson tidak berbunyi lakukan pemeriksaa sebagai
berikut.
1. Lepas klakson.
2. Sambungkan langsung kedua terminal baterai.
Jika klakson berbunyi berarti klakson baik.
Periksa kondisi kabel – kabel klakson (periksa soket, kabel
positif, kabel negatif klakson. Sekring, saklar, baterai)
Klakson Tidak Berbunyi
kemungkinan penyetelan tidak tepat, digfragma klakson sobek
atau lilitan putus
Klakson Berbunyi Terus Menerus
Klakson berbunyi, tetapi tidak mau mati kerusakannya sebagai
berikut.
1. Tombol klakson tidak bekerja, dalam hal ini tetap
menghubungi massa dari body motor ke klakson.
2. Kabel massa klakson, terluka sehingga tersentuh pada body
motor, atau salah sambung, yaitu langsung diikat ke body motor.
Pemeriksaan Tombol Klakson
Pemeriksalah tombol klakson dengan Ohmmeter sebagai berikut.
1. Buka rumah lampu kepala/ depan, kemudian lepaskan kabel
yang berhubungan dengan tombol klakson (kabel hitam dan hijau muda) kemudian
hubungkan dengan ohmmeter yang telah dikalibrasi
2. Tekan tombol klakson, bila jarum ohmmeter menunjukkan penyimpangan
hingga 0 Ohm berarti tombol klakson baik bila tidak 0 Ohm atau co (tak
terhingga) berarti tombol klakson dalam kondisi tidak baik.
Perhatikan diagram kelistrikan klakson dibawah ini
3. Sistem Sinyal Meter Bahan Bakar (Fuel Meter)
Meter bensin pada sepeda motor terdiri atas 2 bagian utama
sebagai berikut :
1. Meter bensin, yang terdapat pada sepeda motor.
2. Pelampung (Fuel unit) yang terdapat di dalam tangki
bensin. Jarum pada meter bensin bergerak tergantung dari perubahan tahanan
listrik yang ditentukan oleh turun naiknya pelampung di dalam tangki bensin
akibat oleh tinggi/rendahnya permukaan bensin.
Pemeriksaan Sirkuit
Hubungan kabel kuning strip putih dengan kabel hijau dengan
menggunakan sepotong kawat kemudian kunci kontak putar pada posisi ON, dan
perhatikan posisi jarum pada meter bensin.
Pemeriksaan Unit Pelampung
Prosedur pemeriksaan unit pelampung bahan bakar sepeda motor
sebagai berikut :
1. Lepaskan konektor kabel yang menuju pelampung bahan bakar
.
2. Hubungkan kedua kabel pada unit pelampung dengan ohmmeter.
3. Kemudian gerakkkan pelampung naik turun, jika jarum penunjuk
pada ohmmeter bergerak seiring naik turunya pelampung berarti unit pelampung
dalam keadaan baik.
4. Jika penunjukkan volume bahan bakar tidak sesuai, ukur
besarnya tahanan pelampung ketika rendah dan tinggi, jika tidak sesuai
spesifikasi harus diganti.
Posting Komentar untuk "Pemeriksaan Sistem Instrumen, Klakson dan Fuel Meter Sepeda Motor"