Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IKLAN ATAS POSTINGAN

Sistem Instrumen (Speedometer dan Odometer) Sepeda Motor

Sistem Instrumen Sepeda Motor

Instrumentasi merupakan suatu bentuk perlengkapan sepeda motor yang terdiri atas alat ukur yang memberikan informasi kepada pengendara mengenai kondisi sepeda motor tersebut. Suatu sistem instrumentasi dalam sepeda motor tidak sama totalnya, dalam sepeda motor ada yang dilengkapi instrumentasti sederhana hingga sepeda motor yang dilengkapi dengan instrumen yang berlimpah. Pada suatu sistem instrumentasi yang lengkap, yaitu speedometer (alat pengukur kecepatan kendaraan), tachometer (alat pengukur putaran mesin), ammeter (alat pengukur arus listrik), voltmeter (alat pengukur tegangan listrik), clock (jam), fuel and temperature gauge (alat pengukur suhu dan bahan bakar), oil pressure gauge (alat pengukur tekanan oli), dan sebagainya

 

1. Komponen Sistem Instrumen

Pada sejumlah model, instrumentasi dikaitkan dengan pusat pengatur unit (unit pengontrol) yang akan memantau semua aspek dari mesin dan fungsi sistem kelistrikan saat mesin dioperasikan. Pada informasinya didapatkan dari berbagai ragam swicth (saklar) dan sensor apabila pada suatu sistem muncul kesalahan (terdapat masalah) akan diperlihatkan dalam bentuk warning light (lampu tanda peringatan) atau dalam panel LCD (Liquid Crystal Display) bagi sejumlah macam sepeda motor

 

a. Speedometer (non digital)

Speedometer adalah alat untuk menyediakan informasi kepada para pengendara perihal kecepatan kendaraan (sepeda motor). Speedometer di dalam sepeda motor ada yang dioperasikan secara mekanik, yakni Kawat baja (Kabel speedometer) dan sacara elektronik. Speedometer yang dioperasikan oleh kabel pada umumnya dihubungkan ke gigi penggerak pada roda depan, akan tetapi terdapat juga yang dikaitkan ke output shaft poros output) transmisi atau perseneling agar mendapatkan putarannya.

Pada bagian speedometernya ada suatu magnet permanen yang biasa diputar oleh kabel tersebut. Pada penunjukkan pada jarum kecepatan berlandaskan atas kekuatan medan magnet yang diputar, serta dapat diterima oleh sebuah piringan besi non magnet yang telah dipasang berhadapan dengan benda tersebut. Pada speedometer elektronik, sensor pulalah mengirimkan sinyal pada setiap putaran yang didapatkan dari sproket depan atau output shaft ke unit pengontrol. Oleh sebab itu, hasilnya akan diperlihatkan pada penel.

 

b. Switch (Saklar) pada Sistem Tanda Peringatan

Pada saklar-saklar yang berada pada sistem tanda peringatan biasanya digerakkan secara mekanik atau langsung digerakkan secara manual (dengan tangan) untuk menghidup-matikan (ONOFF) pada suatu sistem tersebut. Sakelar-sakelar yang termasuk ke dalam sistem tanda peringatan sebagai berikut.

1) Neutral Switch (Sakelar Netral)

Hampir pada semua jenis sepeda motor dilengkapi dengan neutral switch (sakelar yang menunjukkan gigi transmisi posisi sedang netral) untuk mengatur lampu peringatan pada panel instrumen. Pada dasarnya neutral switch diskrupkan ke rumah transmisi. Pada saat gigi transmisi netral, kontak di dalam saklar akan tertekan (tertutup) dan akan membuat lampu peringatan dimassakan sehingga menyala.

Pada semua sepeda motor yang dilengkapi sistem pengaman, neutral Switch juga dimanfaatkan untuk mencegah sistem starter tidak bisa dihidupkan bila posisi transmisi sedang masuk gigi. Yaitu banyak diaplikasikan pada kendaraan tipe sport yang mengunakan kopling manual

 

Speedometer dan Odometer

Speedometer berguna untuk mengukur kecepatan sepeda motor. Kebanyakan speedometer dipasang dibagian depan di atas lampu kepala suapaya lebih mudah dibaca oleh pengendara sepeda motor. Specdometer sangat penting dan harus ada pada setiap sepeda motor yang beroperasi di jalan raya demi keselamatan. Disepanjang jalan raya ada rambu-rambu batas kecepatan sepeda motor tidak bolehlebih cepat. Pada jalan yang di sekitamya ada tempat-tempat penting sepeda motor tidak boleh terlalu cepat. Dengan demikian, pengendara sepeda motor harus menyesuaikan kecepatannya dengan rambu-rambu lalu lintas tersebut. Untuk memudahkan hal itu dipasanglah pengukur kecepatan, yaitu speedometer. Di samping speedometer pada sepeda motor juga dilengkapi dengan alat pengukur jarak, yang disebut odometer. Odometer dipasang satu unit dengan speedometer.

Odometer sangat penting saat pemeriksaan kendaraan, penyetelan dan perawatan sepeda motor. Penggantian oli pelumas, saringan udara, penyetelan celah katup dan sebagainya dilakukan secara berkala yang data diambil berdasarkan jarak yang ditempuh sepeda motor.

2) Clutch Switch (Sakelar Kopling)

Clutch switch merupakan tipe plunger dan dipasang pada bagian clutch lever (tuas kopling). Pada sepeda motor yang dilengkapi sistem pengaman, clutch switch juga digunakan untuk mencegah sistem starter tidak bisa dihidupkan jika kopling tidak ditarik (penjelasan detail sudah bahas pada bagian sister starter bagian inovasi sistem starter).

3) Sidestand Switch (Sakelar Standar Samping)

Sidestand switch adalah bagian dari sistem pengaman yang dirancang agar sepeda motor tidak bisa dihidupkan dan dijalankan. jika sidestand-nya sedang pada posisi diturunkan/digunakan untuk menyandarkan sepeda motor. Tipe sidestand switch bisa tipe plunger maupun rotari yang dipasangkan. Secara sederhana kombinasi hubungan antar neutral switch, clutch Switch dan side switch yang berfungsi sebagai pengaman. Sidestand Switch ini banyak digunakan pada kendaraan matik.

 

4) Brake Light Switch

Penggunaan brake light switch, yaitu untuk menghidupkan lampu rem pada saat rem depan atau rem belakang sedang dipakai. Saklar rem depan pada umumnya model pressure switch (saklar tekanan) yang dioperasikan oleh sistem hidrolik rem depan. Sementara itu, saklar rem belakang pada umumnya tipe plunger yang digerakkan lewat pegas peda rem belakang dan bisa diatur sesuai ketinggian pedal dan jarak bebas rem.

Posting Komentar untuk "Sistem Instrumen (Speedometer dan Odometer) Sepeda Motor"