Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IKLAN ATAS POSTINGAN

Sistem Pelumas Pada Sepeda Motor

Sistem pelumasan adalah suatu sistem di dalam mesin yang memberikan lapisan minyak pelumas di antara dua permukaan yang saling bergesekan. Beberapa permukaan komponen mesin yang bergerak seharusnya selalu dalam keadaan terlumasi oleh bahan pelumas. Di dalam mesin, fungsi pelumasan yaitu mengurangi gesekan (friksi) dan sebagai pendingin. Jika sistem pelumasan tidak bekerja dengan baik maka akan terjadi gesekan langsung antara dua komponen yang bergesekan. Hal itu mengakibatkan keausan serta panas yang tinggi.

Kegagalan pada sistem pelumasan akan berakibat pada rusaknya dua permukaan yang bergerak, aus, dan menerima panas yang tinggi bahkan mengakibatkan kebakaran. Gejala kerusakan pada sistem pelumasan di antaranya: tersumbatnya aliran oli, tekanan oli yang rendah, dan komponen sistem pelumasan yang rusak.

Dari kondisi di atas, apakah gangguan dan permasalahan yang terjadi di dalam sistem pelumasan? Dalam bab ini akan dibahas konstruksi sistem pelumasan, gangguan, permasalahan, dan perbaikan yang dilakukan pada sistem pelumasan. Apakah kalian sudah pernah mengalami gangguan atau kerusakan sistem pelumasan saat mengendarai sepeda motor?

Konstruksi Sistem Pelumasan

Bagian utama mesin sepeda motor terbagi menjadi komponen kepala silinder, yakni blok silinder dan bak mesin. Di dalam mesin terdapat bagian-bagian logam yang bergerak. Beberapa di antaranya berhubungan langsung secara berkelanjutan antara satu dengan yang lain. Misalnya, poros engkol, batang torak, dan bagian mekanisme katup. Saat mesin mulai berputar, gesekan yang terjadi antara bagian-bagian mesin tersebut akan menjadi aus.

Kondisi mesin yang saling bergerak secara berkelanjutan mengakibatkan kerusakan komponen-komponen mesin. Oli pelumas diperlukan secara terus- menerus untuk melumasi bagian-bagian mesin dan mengurangi gesekan pada bagian-bagian mesin yang bergerak. Oli juga menyerap panas untuk mendinginkan mesin, mengisi celah antara bantalan-bantalan dengan jurnal-jurnal yang berputar, membentuk seal (perapat) antara cincin torak dengan dinding silinder sehingga gas di atas torak tidak mengalami kebocoran, serta membawa kotoran-kotoran dari bagian mesin.

Komponen-komponen sistem pelumasan pada mesin sepeda motor dibedakan dari konstruksi mesinnya. Secara umum, komponen sistem pelumasan mesin 4 tak dijabarkan sebagai berikut.

1. Pompa oli


Pompa oli berfungsi untuk memompa oli pelumas ke bagian-bagian mesin yang bergerak dan bersirkulasi di dalam mesin, Pompa oli yang digunakan pada mesin pada sistem pelumasan tekan, sistem pelumasan percik, dan sistem pelumasan kombinasi percik dan tekan. Komponen pompa meliputi 1) Pompa roda gigi, 2) Rotor, 3) Baling-baling, 4) Plunyer.

2. Saringan oli

Saringan oli berfungsi untuk menyaring oli pelumas yang digunakan sebelum bersirkulasi ke semua komponen-komponen yang dilumasi. Saringan oli yang baik akan menyaring kotoran agar tidak ikut bersirkulasi dengan oli pelumas. Jika terdapat banyak kotoran yang terdapat dalam saringan oli, mengakibatkan aliran oli pelumas tertahan dan oli pelumas yang bersirkulasi akan berkurang. Pelumasan yang berkurang berakibat mesin menjadi panas yang berlebihan dan merugikan bagi proses pembakaran.

3. Bak oli 

Bak oli mempunyai peran penting dalam sistem pelumasan sepeda motor. Bak oli (oil pan) sering disebut kalter oleh sebagian orang. Fungsi bak oli adalah sebagai tempat penampungan oli pelumas sebelum dan sesudah digunakan. Selain itu, bak oli digunakan untuk melumasi bagian-bagian mesin yang saling bergesekan dan bergerak satu dengan yang lainnya. Komponen-komponen yang dilumasi seperti komponen di dalam kepala silinder, roda gigi, piston, dan crankshaft. Setelah oli dari bak oli dialirkan ke komponen-komponen sistem pelumasan, lalu dikembalikan ke dalam bak oli. Kondisi sirkulasi oli pelumas berjalan secara terus-menerus selama mesin sepeda motor dalam kondisi hidup.

Bentuk bak oli menyesuaikan konstruksi setiap mesin dari pabrikan sepeda motor. Bentuk bak oli digunakan dan disesuaikan sebagai tempat penampungan oli sesuai kapasitas oli pelumas yang ditampungnya. Pabrikan sepeda motor akan menyesuaikan kapasitas mesin dengan kapasitas oli pelumas yang mampu tertampung di dalam bak oli. 

4. Pendingin oli (oil cooller)

Pendingin oli berfungsi sebagai pendingin komponen-komponen yang saling bergerak dan bergesekan. Pendingin oli digunakan pada beberapa jenis sepeda motor.

5. Batang pengukur kedalaman oli

Batang pengukur kedalaman oli digunakan untuk memeriksa dan mengukur volume oli pelumas yang terdapat di dalam bak oli mesin. Batang pengukur kedalaman oli juga digunakan untuk melihat kondisi kualitas oli mesin yang digunakan dari warna dan kekentalan yang ada.


Posting Komentar untuk "Sistem Pelumas Pada Sepeda Motor"