Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

IKLAN ATAS POSTINGAN

Gangguan dan Permasalahan pada Sistem Transmisi Manual dan Transmisi Otomatis

Gangguan dan Permasalahan pada Sistem Transmisi Manual dan Transmisi Otomatis 

1. Gangguan pada Sistem Transmisi Manual

Gangguan pada sistem transmisi manual merupakan hal yang harus diketahui bagi para mekanik sehingga jenis-jenis kerusakan yang sering terjadi di dalam sistem transmisi manual sepeda motor adalah sebagai berikut.

a. Bearing transmisi aus

Penyebab dari bearing transmisi aus adalah gesekan yang terus-menerus dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, bearing aus yang disebabkan oleh beban yang sudah melewati batas dari beban maksimum yang diberikan kepada bearing tersebut. Bearing dapat aus karena pelumasan yang kurang maksimal sehingga gesekan semakin besar. Keausan beairing ini dapat berpengaruh terhadap kinerja sistem transmisi, yaitu perpindahan gigi terasa berat dan keras.

b. Garpu pemindah gigi aus

Garpu pemindah gigi ini dapat aus karena pada saat pedal transmisi digerakan untuk memindah gigi, garpu pemindah gigi bekerja sehingga dengan seketika garpu ini akan bergesekan dengan gigi yang akan dituju. Dari keausan garpu pemindah gigi ini akan menyebabkan sulit dalam pemindahan gigi baik untuk menambah permbandingan gigi maupun untuk mengurangi perbandingan gigi transmisi.

c. Kontrol pemindah gigi aus

Dalam proses pemindah gigi transmisi terdapat sistem kontrol untuk menyesuaikan perbandingan gigi yang akan diinginkan oleh pengendar. Jika tidak dikontrol akan menyebabkan loncatan pada gigi. Contoh pada saat naik akan menggunakan gigi satu, tetapi dengan pengontrol gigi tersebut sudah aus maka akan loncat ke netral atau bahkan ke gigi tiga.

d. Gigi rasio aus

Gigi rasio merupakan hal yang terpenting dalam sistem transmisi baik di dalam sistem transmisi sepeda motor maupun kendaraan beroda empat atau lebih. Hal ini disebabkan oleh gigi rasio yang akan memberikan perbandingan antara gigi input dan gigi output. Hal yang sering terjadi di dalam gigi rasio adalah patah dan aus. Jika aus, penyebabnya adalah gesekan antara dua gigi, yaitu antara gigi rasio input dan gigi rasio output. Jika keausan ini dibiarkan terus-menerus akan mengakibatkan loncatan pada saat pemindahan gigi.

e. Pegas persneling patah

Preseniling merupakan bagian dari transmisi karena komponen transmisi yang digunakan untuk memindahkan posisi gigi sesuai dengan medan dan keinginan dari pengendara tersebut. Dalam poros presneling terdapat pegas yang digunakan untuk mengembalikan posisi presneling agar mudah kembali dalam posisi awal. Namun, ada kalanya waktu penggunaan dan material yang digunakan untuk membuat pegas kurang sempurna maka biasanya bisa terjadi patah pada pegas tersebut sehingga dalam proses pemindahan gigi terasa sulit karena persneling tidak kembali dengan sendirinya.


2. Gangguan pada Sistem Transmisi Otomatis

Transmisi CVT motor matic terdiri dari banyak komponen yang saling terkait sehingga fungsinya sebagai penggerak yang menghubungkan roda dengan mesin bisa terlaksana. komponen CVT motor matic memiliki umur pakai dalam jangka waktu tertentu. Jika sudah rusak harus diganti dengan yang baru. Beberapa komponen mungkin masih bisa diakali dengan minyak gemuk atau grease CVT. Namun, tetap tidak akan maksimal jika tidak diganti dengan yang baru. Rendy (2013) menjelaskan ada beberapa ciri yang dapat diketahui apabila terjadi gejala kerusakan pada komponen CVT sebagai berikut.

a. Kerusakan roller CVT

Jika roller CVT rusak, aus, atau sudah sampai umur pakainya akan terasa getaran atau vibrasi pada putaran bawah dan tenaga pada putaran atas tidak maksimal, dengan kata lain akselerasi pada putaran atas seperti tertahan.

b. Kerusakan mangkuk kopling CVT

Ketika mangkuk kopling bermasalah, gejala yang timbul pada saat motor dijalankan pada putaran bawah dan atas akan terasa tersendat. 

c. Kerusakan kampas sentrifugal


Fungsi dari kampas CVT adalah menekan dan menahan mangkuk kopling sehingga transfer tenaga diteruskan ke roda. Jika kampas sentrifugal aus atau rusak, Anda bisa merasakan akselerasi motor matic yang sedang dikendarai akan menjadi lambat dan kecepatan menjadi berkurang dari biasanya.

d. Bearing cover CVT aus


Laher/bearing cover CVT aus disebabkan oleh adanya gesekan antar poros dari CVT yang bergesekan secara terus-menerus ketika sepeda motor bekerja atau hidup. Selain itu, beban dari CVT juga berpengaruh terhadap keausan pada laher CVT itu sendiri. Dari keausan itu akan menyebabkan CVT berputar tidak maksimal. sehingga kinerja CVT juga akan terganggu.

e. Rumah roller aus

Rumah roller aus disebabkan oleh pemakaian yang lama atau perawatan yang kurang sehingga akan menyebabkan roller dan dudukan atau rumah roller bergesekan. Hal ini akan menyebabkan pergerakan roller terganggu dan kinerja CVT juga akan melemah.

f. Bos rumah roller aus

Perawatan yang kurang atau waktu pemakaian yang lama akan menyebabkan bos dari rumah roller mengalami keausan. Hal ini disebabkan oleh gesekan antara romah roller dengan bosnya tersebut.

Posting Komentar untuk "Gangguan dan Permasalahan pada Sistem Transmisi Manual dan Transmisi Otomatis"